Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 13 Februari 2010

Kerajaan Trumon

Salah satu daerah termasyhur dan makmur yang pernah ada di wilayah Aceh Selatan, yaitu Kerajaan Trumon. Nama Trumon bermula sewaktu Tengku Djakfar membuka perkebunan lada di suatu daerah sebelah utara Singkil. Beliau menemukan sebuah sumur tua dan ditepinya terdapat sebatang terung yang dalam bahasa Aceh disebut “Trung Bineimon”. Dari masa ke masa orang lebih mudah dan lebih suka menyebutnya “Trumon”. Sejak itu daratan tersebut terkenal dengan nama Trumon. Demikian cerita yang diterima secara turun-temurun.

Pendiri Kerajaan Trumon, yaitu Tengku Djakfar atau lebih dikenal dengan sebutan Teuku Raja Singkil. Beliau putra dari Ja Johan, salah seorang keturunan Ja Thahir dari Bagdad yang menetap di Batee Pidie (Aceh). Tengku Djakfar adalah murid Tengku di Anjong di Pelanggahan. Seusai mempelajari agama islam, beliau diutus sang guru berangkat ke sebelah barat Aceh. Beberapa lama beliau tinggal di Ujong Serangga Susoh, mengajar agama islam dan memperoleh gelar Labai. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Singkil dan menetap disana.

Tengku Djakfar menata Trumon sejak lebih kutang Tahun 1780. Beliaulah yang menjadi penguasa pertama. Sebelum itu, beliau telah berhasil membangun beberapa negeri, yaitu negeri Paya Bakong, Teluk Abon, Rantau Gedang dan Teluk Rumbia. Negeri-negeri tersebut akhirnya diserahkan kepada Ulee Balang - Ulee Balang yang tidak lain putra-putrinya sendiri. Seperti Paya Bombong (Singkil Lama) dikuasakan kepada putranya hasil perkawinan dengan putri Persi, yaitu Teuku Raja Sulaiman.

Pada tahun 1810 Kerajaan Trumon telah dikenal oleh Bangsa Asia dan Eropa. Hal ini disebabkan oleh perdagangan lada yang berkembang pesat, bahkan Kerajaan mempunyai armada dagang bernama Diana dan La-Xemie yang membawa lada ke Penang, India dan Timur Tengah. (bersambung.....>>)

Senin, 08 Februari 2010

Kesultanan Trumon

Kesultanan Trumon merupakan kerajaan Batak yang diakuisisi oleh Kesultanan Aceh setelah rajanya masuk Islam. Bendera Kerajaan Trumon merupakan cikal-bakal bendera yang dipakai oleh Sisingamangaraja XII. Kerajaan Batak Sisingamangaraja XII disinyalir masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Kerajaan di Singkil khususnya Kerajaan Trumon ini. Karena sebelum diakuisisi oleh Aceh, Kerajaan Trumon merupakan provinsi dari Kesultanan Barus. Kesultanan Barus di Kawasan Fansur, bukan yang Hulu, didirikan oleh Keturunan Raja Uti dimana Raja Uti diyakini masih merupakan "paman adat" Dinasti Sisingamangaraja di Bakkara. Sekarang ini masih terdapat bangunan benteng di Trumon sebagai bukti sejarah kerajaan ini.
Bangunan benteng Kuta Batee dibangun ketika Kerajaan Trumon dipimpin atau di bawah pemerintahan Teuku Raja Fansuri Alamsyah yang juga dikenal dengan sebutan Teuku Raja Batak. Dalam masa ini pula, Trumon meraih kejayaannya hingga berhasil mencetak mata uang sendiri sebagai alat tukar yang sah. Teuku Raja Batak ini merupakan raja ketiga, menggantikan ayahnya bernama Teuku Raja Bujang yang sebelumnya menerima tahta dari kakeknya (ayah Raja Bujang) yaitu Teuku Djakfar selaku pendiri Kerajaan Trumon dan Kerajaan Singkil.

Bangunan bersejarah
Selain berfungsi sebagai benteng pertahanan ketika diserang musuh (penjajah), benteng ini juga digunakan sebagai kantor pusat pengendalikan pemerintahan oleh raja. Di dalamnya juga terdapat istana raja dan sebuah gudang tempat menyimpan barang-barang penting milik kerajaan. Luas bangunannya sekitar 60 x 60 meter dengan tinggi sekira empat meter. Sedangkan tebal dindingnya mencapai satu meter dengan tiga lapisan. Dinding bagian luar terbuat dari batu bata, kemudian pasir setebal tiga puluh sentimeter dan dinding bagian dalam terbuat dari batu bata tanah liat. Di sekeliling benteng terdapat balai sidang. Balai ini biasanya digunakan untuk kegiatan rapat atau sidang-sidang adat kerajaan yang dipimpin langsung oleh raja. Selain itu juga terdapat rumah sula (penjara). Sula adalah besi-besi yang diruncingkan dan terpancang di tanah sebagai tempat hukuman mati bagi penjahat yang divonis hukuman mati.

Pendiri kerajaan
Almarhum H. Mohammad Said, dalam bukunya Aceh Sepanjang Abad menceritakan, Kerajaan Trumon didirikan oleh seorang saudagar sekaligus pemuka agama (labai) berasal dari XXV Mukim Aceh Besar dalam abad ke-18. Beliau tidak lain adalah Labai Daffa (Labai Dafna-sebutan Belanda) yang nama aslinya adalah Teuku Djakfar. Raja ini sebelum mendirikan Kerajaan Trumon dan Singkil, sempat belajar agama Islam di Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya sehingga meraih gelar labai atau teungku, panggilan ulama dalam masyarakat Aceh. Dengan demikian tidak heran, kalau Benteng Kuta Batee ini akhirnya selamat dan terhindar dari bencana gelombang tsunami, berkat doa Raja-raja Trumon yang terkenal alim heroik itu.

Kesultanan Trumon Di Singkil
Merupakan Kesultanan Batak di Singkil. Terakhir berakuisisi menjadi bagian dari Kerajaan Aceh. Bendera Kesultanan Trumon inilah yang mengilhami bendera Dinasti Sisingamangaraja di Tanah Batak.